
Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) melaksanakan assesmen lapangan Program Studi S1 Ilmu Lingkungan oleh tim asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Asesment ini dilaksanakan selama dua hari mulai Rabu-Kamis (23-24 April) di ruang A UM Papua.
Asesmen ini menjadi momen penting bagi program studi karena hasilnya menentukan peringkat akreditasi, yaitu Terakreditasi, Tidak Terakreditasi, atau Unggul. Asesmen lapangan dilakukan oleh dua orang dari tim asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Yaitu Dr. Syamsurizal dari Universitas Negeri Jambi dan Dr. Dwi Setyawan dari Universitas Sriwijaya. Keduanya berbagi tugas dalam mengonfirmasi kinerja program studi sesuai dengan sembilan kriteria penilaian akreditasi.
“Fokus penilaian berada pada sembilan kriteria, mulai dari visi, misi, tujuan dan sasaran prodi, tata pamong dan kerja sama, kemahasiswaan, SDM, keuangan dan sarana prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian, hingga luaran,” ujar Aisyah, M.Pd., Kepala LPM UM Papua. Ia menambahkan bahwa semua aspek tersebut diperiksa secara menyeluruh untuk melihat capaian kinerja sejak program studi mulai menerima mahasiswa pada tahun 2021.
Proses asesmen diawali dengan pemberitahuan yang dikeluarkan oleh BAN-PT mengenai jadwal kegiatan dan tim asesor yang ditugaskan “Setelah itu, tim LPM segera menjalin komunikasi awal dengan asesor, memastikan semua kebutuhan asesmen terpenuhi sebelum hari pelaksanaan,” jelas Aisyah.
Hari pertama asesmen dimulai pukul 10.00–18.00 WIT dengan agenda pembukaan, sesi wawancara dengan pihak pimpinan, konfirmasi data dengan tim prodi Ilmu Lingkungan, serta wawancara dengan unit-unit penunjang seperti LPM, LPPM, Kemahasiswaan, PMB, Kerjasama, BAAKU, dan para tenaga kependidikan/Staff.
Hari kedua berlangsung mulai pukul 10.00–13.00 WIT dengan agenda wawancara bersama perwakilan mahasiswa dan dosen dari Prodi Ilmu Lingkungan. Setelah kedu agenda tersebut selesai asesor diberikan waktu sekitar satu jam untuk menyelesaikan lembar kerja mereka.
Karena akreditasi Program Studi Ilmu Lingkungan ini dilaksanakan secara daring, pengecekan dan konfirmasi dokumen dilakukan melalui sesi wawancara dan bukti kinerja setiap kriteria dikirimkan melalui link Google Drive.
Di akhir kegiatan, asesor membacakan rekomendasi berdasarkan penilaian terhadap sembilan kriteria, lalu ditutup dengan penandatanganan dan penyerahan berita acara kepada pihak UM Papua.
Aisyah menekankan bahwa akreditasi merupakan bagian penting dari proses penjaminan mutu. “Hasil asesmen ini bukan hanya menjadi tolok ukur kinerja seluruh civitas akademika, tetapi juga bagian dari strategi branding program studi dalam meningkatkan animo pendaftar di masa mendatang,” pungkasnya.
Indah Sulistiani, Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Papua, menegaskan bahwa akreditasi merupakan kewajiban seluruh program studi sebagai bentuk tanggung jawab institusi dalam menjamin mutu pendidikan tinggi. “Melalui akreditasi, masyarakat mendapatkan kepastian bahwa program studi yang dijalani memiliki standar mutu yang telah diakui secara nasional. Kami berharap Program Studi Ilmu Lingkungan dapat meraih peringkat akreditasi terbaik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini beberapa program studi di UM Papua telah terakreditasi, antara lain Ilmu Komunikasi, Ilmu Komputer, dan Kewirausahaan. Sementara itu, Program Studi Psikologi, Hukum, serta Magister Ilmu Komunikasi masih dalam proses pengajuan akreditasi.
“Dengan status terakreditasi, mahasiswa mendapatkan jaminan kualitas dari berbagai aspek, baik akademik, pengajaran, layanan administrasi, hingga kepuasan mahasiswa. Seluruh dosen juga telah memiliki sertifikat pendidik atau profesional sebagai bentuk komitmen kami terhadap mutu pengajaran,” tambahnya.
Indah juga menekankan bahwa asesmen lapangan bukanlah akhir dari proses peningkatan mutu. “Berbagai rekomendasi dari asesor akan menjadi masukan penting untuk pengembangan berkelanjutan di Program Studi Ilmu Lingkungan. Kami optimis, dengan status akreditasi yang baik, minat masyarakat untuk mendaftar akan semakin meningkat,” jelasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan menyampaikan harapan besar terhadap keberadaan Program Studi Ilmu Lingkungan di Papua. “Keberadaan program studi ini sangat strategis, mengingat isu-isu lingkungan yang krusial di Papua. Kami berharap prodi ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam mencetak SDM yang mampu menjawab tantangan dan permasalahan lingkungan secara ilmiah dan berkelanjutan.”
Penulis: Nurul Handayani/Nurul Husnul
Dokumentasi: UM Papua
Editor: Dewi